76 Tahun: Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh

 

Merdeka!

Sudah lama saya tidak menulis artikel tahunan seperti ini, karena memang kesibukan dalam bekerja tidak bisa dihindari. Ya, terakhir saya post hal seperti ini adalah Ketika saya sedang PKL di kala kuliah.

Tidak terasa, Indonesia sudah menginjakkan usianya yang ke-76 tahun. Usia yang bisa dibilang cukup matang untuk ukuran negara. Seperti yang kalian tahu, perayaan hari kemerdekaan tahun ini, dan juga tahun sebelumnya, dilaksanakan pada kondisi darurat bencana yaitu pandemi Covid-19. Pandemi yang berawal dari Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok sejak awal Januari 2020 yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tercatat sejak virus ini masuk ke Indonesia pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020, hingga hari ini (Rabu, 18 Agustus 2021) tercatat sudah ada 3.908.247 kasus Covid-19 di Indonesia, dengan 3.443.903 diantaranya telah sembuh, dan 121.141 telah meninggal dunia (data www.covid19.go.id).

Karena Covid-19 ini skalanya adalah pandemi, dampaknya pun terasa di seluruh dunia. Yang paling terasa adalah dalam aspek ekonomi, dimana pertumbuhan ekonomi dunia anjlok, bursa saham sempat jatuh dalam, PHK besar-besaran, dan lain-lain. Begitupun dalam aspek kesehatan. Rumah sakit penuh sesak dengan para pasien Covid-19, alat kesehatan yang sempat langka (dan mungkin beberapa kali langka), hingga kepada hal-hal kecil seperti masker, hand sanitizer, bahkan susu dan produk kesehatan beberapa kali mengalami kelangkaan, karena memang saking parahnya pandemi Covid-19 ini dalam mempengaruhi kehidupan bermasyarakat.

Saya tidak akan membahas dampak yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 kali ini, karena saya yakin kalian pasti lebih tahu dari saya, mengingat setiap hari sudah dapat dipastikan berita terkait Covid-19 hadir di hadapan kita, mulai dari gadget, kabar dari teman, saudara, rekan kerja dan sebagainya serta media-media lain, yang terkadang membuat orang-orang muak dan mempertanyakan kapankah pandemi ini akan berakhir.

Hanya saja, pada momen kemerdekaan kali ini, kiranya dapat menjadi renungan bagi kita semua. Pada dasarnya, dalam tiap masalah, ada pelajaran yang dapat kita petik. Pun demikian dengan pandemi Covid-19 ini. Saya sendiri selama hampir 2 tahun ini mendapat banyak pelajaran, di antaranya ialah harta bukanlah segalanya, karena itu semua bisa lenyap dengan seketika. Fokus kita kiranya dapat dialihkan kepada kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti membantu teman atau keluarga kita, terlebih pada masa-masa seperti ini, banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita.

Pandemi Covid-19 juga membuat kita lebih banyak waktu di rumah. Hal tersebut dapat kita manfaatkan dengan berkumpul dengan keluarga kita, yang mana pada masa sebelum pandemi mungkin tidak banyak waktu yang dapat kita berikan kepada mereka. Dengan lebih banyak waktu di rumah pun, itu dapat kita manfaatkan untuk melakukan atau mencoba hal-hal baru yang mungkin saja dapat bermanfaat untuk kita kedepannya.

Pada akhirnya, pandemi adalah pandemi. Bagaimanapun pandemi ini mempengaruhi kehidupan kita sekarang, yang harus kita lakukan adalah melawan pandemi ini dengan apa yang bisa kita kerjakan. Hal yang termudah tentu saja dengan menerapkan 5 M dalam setiap kegiatan kita. Adapun 5 M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Memang, hal-hal tersebut terdengar sepele, namun terkadang mendisiplinkan hal sepele tersebut pada diri kita tidaklah mudah. Disitulah tantangan kita untuk menyadari bahwa upaya untuk melewati pandemi Covid-19 ini adalah partisipasi kita semua.

Momen kemerdekaan kali ini kiranya dapat membawa api semangat baru bagi kita semua. Pandemi Covid-19 memang membawa banyak masalah bagi setiap orang, tetapi jangan lupa bahwa kita, bangsa Indonesia, adalah bangsa yang besar. 76 tahun yang lalu, dengan semangat membara bangsa ini memproklamirkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka. Kiranya semangat itu yang perlu kita pertahankan saat ini dalam menghadapi pandemi, bahkan sampai ke masa yang akan datang.

Sekali lagi, merdeka!