Permanent Account dan Temporary Account

Hai semua! Bertemu lagi di blog yang nggak ada matinya, Danny’s Space! Kalian pasti sudah mengetahui dan memahami nama-nama akun yang ada dalam akuntansi kan? Sebenarnya, dari sekian banyak nama akun yang kalian lihat dan pelajari, itu semua dapat digolongkan ke dalam 2 golongan, yaitu permanent accounts dan temporary accounts. Wah, apa lagi itu? Yuk langsung saja kita lihat penjelasannya.
      1.       Permanent account
Permanen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu tetap (tidak untuk sementara waktu); berlangsung lama (tanpa ada perubahan yang berarti). Itu artinya, akun-akun yang tergolong dalam permanent accounts secara default digunakan dalam pencatatan akuntansi suatu perusahaan tanpa harus ditutup pada akhir peride.
Permanent accounts memiliki sifat yang permanen dan akumulatif (gulung-menggulung), dimana akun-akun ini tidak akan ditutup pada setiap akhir periode akuntansi dan saldonya akan dibawa terus-menerus ke periode-periode akuntansi berikutnya. Permanent accounts sendiri mencakup seluruh akun neraca.
Contoh-contoh permanent accounts meliputi:
Cash                                                                  Interest Payable
Accounts Receivable                                      Share Capital
Inventory                                                         Retained Earnings
Supplies                                                           
Accounts Payable

      2.       Temporary accounts
Temporary (sementara) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna beberapa lamanya; tidak selamanya; tidak untuk selama-lamanya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa temporary accounts adalah akun yang penggunaannya terbatas dalam satu periode akuntansi. Terbatas disini yaitu saldo-saldo dalam temporary accounts pada akhir periode akan ditutup dan dijumlahkan kedalam akun Share Capital (untuk PT) atau xxx, Capital(untuk perusahaan perseorangan).
Akun-akun ini akan ditutup menggunakan suatu jurnal, yaitu jurnal penutup, dimana masing-masing akun ini, baik akun pendapatan maupun beban, akan ditutup menggunakan akun Income Summary(Ikhtisar Laba/Rugi). Temporary accounts merupakan akun yang terdapat dalam laporan laba/rugi, kecuali akun Drawing(untuk perusahaan perseorangan) atau Dividend(untuk PT).
Contoh-contoh temporary accounts meliputi:
Sales Revenue                                                 Advertising Expense
Sales Discount                                                 Utilities Expense
Sales Return                                                    Depreciation Expense
Interest Income                                              Insurance Expense
Rent Revenue


Bagaimana? Sudah makin paham dengan dunia akuntansi? Jika masih ada yang kurang jelas, silakan tanyakan di kolom komentar. Sampai jumpa!