Manajemen Organisasi yang Baik untuk Mahasiswa

“Manajemen yang baik mencerminkan organisasi yang matang,” demikian seperti apa yang sering dikatakan orang, dan memang benar adanya. Manajemen dan organisasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dimana keduanya saling terikat satu sama lain. Di dalam kehidupan sehari-hari, sangat banyak kita temui bagaimana hubungan antara kedua hal ini begitu erat sehingga tidak dapat dipisahkan.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang cenderung berinteraksi, seperti yang dicetuskan oleh Aristoteles dengan istilahnya yang terkenal ‘zoon politicon’. Oleh karena kecenderungan manusia untuk berinteraksi, maka terbentuklah kelompok-kelompok di dalam kehidupan manusia itu sendiri yang memiliki kesamaan kepentingan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan, yang kemudian disebut organisasi.
Organisasi dapat diartikan sebagai kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya) dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu (KBBI, 2016). Di dalam mencapai tujuan tersebut tentu suatu organisasi membutuhkan suatu aturan pelaksanaan demi tercapainya suatu tujuan dari organisasi tersebut.
Hal yang dapat menjawab itu semua adalah manajemen untuk setiap perangkat organisasi itu sendiri. Manajemen berasal dari kata manage, yaitu mengelola. Manajemen dapat diartikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Adapun didalam manajemen sendiri terdapat empat tahapan utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya yang menunjang kesuksesan pencapaian tujuan tersebut, yang dikenal dengan istilah POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling).
Dari pemahaman mengenai manajemen diatas dapat  kita lihat empat tahapan utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Hal-hal inilah yang sebenarnya menjadi kunci dalam keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, dimana keempat hal diatas saling berkaitan satu sama lain, sehingga apabila terdapat suatu komponen yang kurang optimal pelaksanaannya, akan mempengaruhi hasil dari komponen yang lain.
Perencanaan, misalnya. Seberapa pentingkah perencanaan itu? Benjamin Franklin pernah berkata bahwa jika kamu gagal dalam merencanakan, berarti kamu sendiri yang merencanakan kegagalan itu sendiri. Tentu lewat kalimat tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa apa yang kita rencanakan saat ini adalah hasil untuk hari esok dan seterusnya. Apabila kita melakukan perencanaan dengan  matang, maka hasil yang didapat juga akan optimal, begitu pula sebaliknya.
Ada pepatah Sunda yang mengatakan, “Dinu kiwari ngancik nu bihari, seja ayeuna sampeureun jaga,” dimana artinya adalah apa yang kita lakukan hari ini adalah hasil untuk hari esok dan seterusnya, yang mana hal ini sedikit banyak berhubungan dengan bagaimana kita memaknai proses merencanakan itu sendiri.
Berikutnya adalah seberapa besar esensi dari perencanaan itu sendiri. Perencanaan dilakukan karena didalam organisasi mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kemampuan, waktu, pengetahuan anggotanya maupun sumber daya yang lainnya. Perencanaan yang baik akan membantu kita dalam mengalokasikan sumber daya yang ada dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan. Apabila kita sudah memahami kekurangan yang kita miliki, maka kita dapat mengantisipasinya melalui proses merencanakan tersebut.
Tahap selanjutnya adalah pengorganisasian. Tahap ini merupakan tahap dimana kita mengatur atau mengharmonisasikan keseluruhan sumber daya yang kita miliki setelah melewati tahap perencanaan. Pengorganisasian sendiri menimbulkan struktur organisasi, yang dianggap sebagai sebuah kerangka yang diharapkan dapat mengelola dan menjalankan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pengorganisasian sendiri perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, karena perencanaan yang sedemikian rupa namun tidak diikuti dengan pengorganisasian yang baik, maka sudah pasti tujuan awal tidak akan tercapai sebagaimana mestinya.
Jika pengorganisasian sudah matang, maka dapat dilakukan pengarahan dalam organisasi itu sendiri. Pengarahan merupakan suatu kegiatan untuk menstimulir kegiatan-kegiatan agar betul-betul dlaksanakan. Pengarahan tersebut dapat dalam bentuk orientasi dan delegasi wewenang. Dalam manajemen, tahap ini bersifat sangat kompleks karena selain menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia itu sendiri. Oleh karena itu, pengarahan harus berpegang dengan beberapa prinsip, yaitu:
      -          Prinsip mengarah pada tujuan
      -          Prinsip keharmonisasian terhadap tujuan
      -          Prinsip kesatuan komando
Setelah semua berjalan, maka yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah pengendalian. Pengendalian sendiri yaitu kegiatan untuk melihat apakah kegiatan yang dijalankan telah sesuai dengan rencana yang dibuat dan sebagai dasar untuk merencanakan suatu tujuan di masa yang akan datang.
Pengendalian harus dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi yang berwenang, sesuai dengan wewenangnya masing-masing. Dan yang perlu diperhatikan disini yaitu jangan sampai ada penyalahgunaan atau penyimpangan wewenang, karena didalam tahap pengorganisasian sendiri telah terbentuk suatu struktur organisasi, sehingga dalam tahap ini perlu benar-benar intens dan fokus dalam pelaksanaannya. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam tahap ini, maka perlu ada tindak lanjut yang sesuai dengan prosedur yang direncanakan.
Sekarang, mari kita kaitkan dengan mahasiswa. Mahasiswa dan organisasi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan, apalagi melihat realita yang ada pada saat ini. Organisasi merupakan sarana yang cerdas dalam mengasah soft skill sekaligus menambah pertemanan antar mahasiswa. Dan hal-hal tersebut yang sedang dicari oleh berbagai perusahaan saat ini. Ilmu dan pengetahuan memang penting, tetapi soft skill dan berbagai keterampilan merupakan kebutuhan mendasar yang tak dapat dielakkan.
Jika kita sudah memahami hal tersebut, tentu hal yang menjadi perhatian kita selanjutnya adalah bagaimana agar organisasi-organisasi yang ada dapat berjalan sebagaimana mestinya dan membawa hasil yang diharapkan. Dan disinilah peran suatu manajemen menjadi sangat penting. Apabila suatu organisasi dalam suatu kampus dapat menerapkan manajemen yang baik, terutama mengenai empat tahapan manajemen di atas, maka tidak dapat dipungkiri selain membawa dampak baik terhadap diri sendiri, juga terhadap lingkungan sekitar dan kampus sendiri sebagai sarana untuk mewadahi organisasi-organisasi tersebut.
        Pentingnya memahami manajemen dalam organisasi memberi suatu pemahaman baru kepada kita bahwa segala sesuatu dalam mencapai suatu tujuan ada prosesnya, termasuk manajemen dalam suatu organisasi kemahasiswaan. Mahasiswa sejak awal sudah sepatutnya dipupuk sejak dini dalam hal manajemen karena itulah yang sedang dibutuhkan bangsa kita saat ini, dimana para mahasiswa akan menggantikan peran para senior mereka sebagai generasi penerus. Salam mahasiswa!