Siklus Akuntansi

Nota kontan

Hai semua! Bertemu lagi di blog yang nggak ada matinya, Danny’s Space! Kali ini saya akan membagikan suatu materi, yaitu siklus akuntansi. Langsung saja yuk!
Siklus akuntansi merupakan suatu alur/proses yang harus dilewati dalam membuat laporan keuangan. Adapun urutannya sebagai berikut.
  1. Bukti transaksi : Sudah pasti, yang namanya akuntansi membutuhkan bukti transaksi untuk dicatat. Kalau tidak, berarti namanya ngarang dong?
  2. Jurnal Umum : Setelah bukti transaksi dianalisis(identifikasi akun), barulah dimasukkan dalam jurnal umum. Dalam akuntansi perusahaan dagang terdapat 5 jurnal, yakni jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, serta jurnal umum sendiri.
  3.  Buku besar : Setelah dicatat dalam jurnal, barulah akun-akun tersebut diposting (dimasukkan) ke dalam buku besar menurut nama dan nomor akunnya.
  4. Neraca saldo : Lalu, akun-akun dalam buku besar diringkas dalam neraca saldo.
  5. Jurnal penyesuaian : Jurnal penyesuaian ini biasanya dilakukan pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo yang tertera pada buku besar dan saldo riil (saldo yang sebenarnya).
  6. Jurnal penutup : Setelah jurnal penyesuaian, maka akun-akun nominal ditutup dengan jurnal penutup.
  7. Neraca saldo setelah penutupan : Dan akhirnya yang tersisa ialah akun-akun riil yang siap dibawa dalam periode yang baruJ
  8. Laporan keuangan : Terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
  9. Jurnal pembalik : Apabila dalam jurnal penyesuaian muncul akun riil.


Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa neraca lajur tidak masuk ke dalam siklus. Karena, neraca lajur hanya merupakan alat bantu dalam menyusun laporan keuangan.

Sekian yang dapat saya jelaskan mengenai laporan keuangan, semoga bermanfaat. Sampai jumpa!